Kejiwaan Pelaku Mutilasi akan Diperiksa

ilustrasi (istimewa)


".....dia menganggap apa yang dilakukannya itu perintah dari Tuhan...."


Nanga Pinoh (Tanjungpuran News) Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Arief Sulistyanto mengungkapkan akan memeriksa kejiwaan anggota Polres Melawi dalam kasus mutilasi anak kandung, Brigadir Petrus Bakus, pada Jumat siang (27/2) di Kabupaten Melawi.

Kapolda mengatakan untuk penanganan kasus mutilasi di Polres Melawi, dirinya memperbantukan tim inafis dan dokter forensik yang dipimpin oleh Wadireskrimum Polda Kalbar, saat ditemui Antara Kalbar di Mapolres Melawi.

“Sekarang sedang bekerja di rumah sakit untuk melakukan otopsi sebagai alat bukti nantinya. Tim inafis akan melakukan olah TKP dengan tim penyidik, sementara tim penyidik yang lain akan memeriksa saksi-saksi,” katanya.

Kapolda juga mengungkapkan sudah dilakukan penahanan terhadap Brigadir Petrus Bakus sebagai pelaku mutilasi anak kandungnya sebagai proses penyidikan. Kondisi tersangka dalam keadaan sehat, tapi bicaranya ngawur dan tidak menjadi dirinya sendiri.

“Karena dia menganggap apa yang dilakukannya itu perintah dari Tuhan. Dia mendapat bisikan untuk melakukan itu semua. Jadi dia merasa sadar dan tidak menyesal. Anaknya pun iklas katanya, tersenyum saat dibunuh dan dia tenang. Menjawab pertanyaan dari tim penyidik dengan tenang, merasa anaknya sudah dikirim ke surga,” paparnya.

Kesadaran dari tersangka, lanjut Kapolda ini masih akan didalami nantinya oleh psikater sehingga sampai saat ini Arief belum bisa menjelaskan bagaimana kondisi sebenarnya dari tersangka ini. Namun, proses penyidikan akan tetap berjalan untuk mengumpulkan alat-alat bukti.

Terkait persoalan keluarga yang sempat dianggap menjadi pemicu pembunuhan ini, Kapolda mengatakan dirinya tidak melihat persoalan ini. Hanya fokusnya lebih kepada pengumpulan alat bukti.

“Masalah keluarga nanti masalah mereka. Tetap di dalam proses penyidikan,” katanya.
Kapolda juga mengungkapkan, selama ini tersangka diketahui berperilaku baik dan tidak memiliki kepribadian yang aneh. Hanya pihaknya akan melakukan evaluasi pada psikologis bersangkutan.

“Dari hari-hari dalam keadaan baik. Bahkan waktu pilkada, yang bersangkutan terpilih menjadi pendamping calon bupati. Karena fisiknya bagus, hanya dalam perkembangan lalu ada kondisi kejiwaan begini inikan diluar pengetahuan kami,” jelasnya.


Sumber: www.antarakalbar.com

Previous
Next Post »